Dapatkah Anda mengenali planet Merkurius? Bintik kecil dari Merkurius, planet terdalam di tata surya, menghabiskan waktu sekitar lima jam melintasi di depan bola Matahari yang sangat besar pada tahun 2003, seperti yang terlihat dari tempat pada umumnya di planet Bumi. Matahari berada di atas cakrawala selama masa transit bagi pengamat di Eropa, Afrika, Asia, atau Australia, dan tentu tidak ada masalah bagi pesawat ruang angkasa SOHO untuk menatap Matahari. Dilihat sebagai bintik gelap, Merkurius bergerak dari kiri ke kanan dalam empat gambar (dari atas ke bawah) diambil dari kamera ultraviolet ekstrim milik SOHO. Gambar false-color berkaitan dengan panjang gelombang yang berbeda dalam ultraviolet ekstrim yang menyoroti daerah atas permukaan Matahari yang terlihat. Ini adalah yang pertama
susunan planet merkurius
dari 14 transit planet Merkurius yang akan terjadi selama abad 21. Tetapi minggu depan, sebuah peristiwa yang jauh lebih jarang tapi lebih mudah untuk dilihat akan terjadi, yaitu transit Venus melewati Matahari. Butuh bantuan mengenali planet Merkurius?

Masa edar (revolusi) planet ini 88 hari dan rotasinya 58 hari 15 jam. Karena letaknya dekat dengan Matahari, maka suhu di perrnukaan Merkurius pada slang hari bisa mencapai 350°C dan pada malam hari — 170°C. Jadi, jelas dengan kondisi demikian tidak mungkin terdapat kehidupan di planet ini.
            Massa Merkurius paling kecil di antara planet di tata surya, yaitu 0,06 massa bumi, sehingga tidak ada lapisan udara yang rnenyelimutinya. Merkurius menyeberangi (transit) Matahari sebanyak 3 kali dalam setahun. Bila planet ini berada di balik bayangan Matahari, berarti sedang beroposisi, dan bila berada di depan Matahari berarti sedang berkonjungsi.
            Hasil penelitian NASA dengan pesawat angkasa luar Marinir X, mencatat bahwa Merkurius tidak memiliki atmosfer sama sekali, temperaturnya panas, permukaannya kasar dan berkawah. Hal tersebut dimungkinkan karena tumbukan dari batu-batu meteor yang jatuh di permukaannya. Kondisi tersebut dapat juga disebabkan aktivitas gunung api yang rneletus di planet ini. Gravitasi di planet ini tercatat sebesar 0,38 kali gravitasi di Bumi. Berarti benda dengan berat 38 kg di Merkurius akan berbobot 100 kg di Bumi. Planet ini tidak mempunyai bulan atau satelit maupun cincin (ring).


Merkurius termasuk planet dalam atau inferior dan memiliki jarak paling dekat dengan Matahari (0,39 SA) atau kira-kira 58 juta km). Elongasi terbesarnya yakni 28° baik barat maupun timur. Planet ini merupakan planet kecil dengan diameter di ekuatornya adalah sebesar 4.878 km. Letaknya tidak pernah jauh dari Matahari sehingga sukar diamati. Pada waktu sore hari, Merkurius terlihat dari Bumi sebagai bintang sore dan cepat terbenam. Demikian pula pada waktu pagi hari nampak sebagai bintang pagi dan cepat menghilang disusul terbitnya matahari,


Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.


Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir “uap batu” yang mungkin tertiup oleh angin matahari.

Leave a Reply